Daerah  

Akademisi: Rencana Pemkot Ternate Bimtek di Bali Hanya Habiskan Uang

Abdul Kadir Bubu.

TERNATE, NUANSA – Rencana Pemkot Ternate memberangkatkan 78 Lurah ke Bali untuk mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) penanganan sampah, disorot Abdul Kadir Bubu. Dosen Fakultas Hukum Unkhair itu menganggap yang dilakukan Pemkot Ternate tersebut tidak tepat.

Menurutnya, ada baiknya Pemkot mendatangkan narasumber ke Ternate, sehingga anggaran yang dikeluarkan lebih sedikit, dibanding memberangkatkan 78 Lurah ke Bali yang sudah tentu menguras anggaran tidak sedikit. “Anggaran yang digunakan untuk ke Bali itu kan anggaran kelurahan bukan anggaran Lurah. Kalau narasumber didatangkan ke Ternate, maka Pemkot hemat banyak dana. Dengan begitu, anggaran di kelurahan itu masih bisa digunakan untuk membuat tempat penampung sampah di setiap kelurahan,” ujarnya menyarankan.

Abdul Kadir Bubu menganggap Wali Kota M. Tauhid Soleman tidak memiliki kepekaan dengan masalah di Kota Ternate. Kata dia, Ternate sementara ini dihadapkan dengan persoalan sampah yang kian rumit. Pemkot mestinya fokus membangun infrastruktur penanganan sampah, seperti tempat penampungan sampah di setiap RT dan harus ada mesin pencacar sampah di setiap kelurahan. Tanpa itu, bimtek berapa kalipun penanganan sampah tetap tidak berjalan efektif.

“Rencana keberangkatan ini di bawah kendali Bagian Pemerintahan. Kenapa tidak diserahkan ke instansi teknis. Kalau begini modelnya, saya pikir ini hanya jalan-jalan saja. Kegiatan ini saya yakin tidak efektif, hanya habiskan anggaran. Logikanya begini, membina orang untuk sadar sampah, termasuk dengan cara dilakukan bimtek, tetapi kalau infastruktur tidak dibangun, maka sia-sia. Silakan cek, ada berapa tempat penampungan sampah di setiap kelurahan. Pemkot mestinya datangkan saja narasumber ke Ternate, itu lebih hemat. Sehingga anggaran sisanya masih bisa digunakan untuk pembangunan di kelurahan,” tegasnya mengakhiri. (rii)