Daerah  

Wali Kota Ternate di HUT PDAM: Pelayanan Air Bersih Belum Maksimal

Wali Kota Ternate saat menyampaikan sambutan di HUT PDAM ke-36.

TERNATE, NUANSA – Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, mengaku bahwa dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Perusahaan Air Minum (PAM) Ake Gaale ke-36 tahun terbilang belum wajar.

Pasalnya, masih ada 30 persen masyarakat Kota Ternate belum menikmati pelayanan air bersih secara maksimal.

Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman.

“Pemerintah dan pihak perusahaan belum memaksimalkan pelayanan, karena masih ada 30 persen yang belum mendapatkan layanan air bersih,” ujar Tauhid, Kamis (9/2).

Menurut dia, tugas utama dari perusahaan (PDAM) adalah memberikan pelayanan dasar yang maksimal sebagai kebutuhan pokok masyarakat.

Kuasa Pemilik Modal (KPM) PAM Ake Gaale itu juga menuturkan, hal yang harus direnungkan adalah konstelasi dari HUT ke-36, karena pemerintah selaku regulator dan karyawan sebagai operator di lapangan.

“Air bersih yang belum terdistribusi secara maksimal yaitu warga di bagian Selatan, Tengah, Barat, yang pemukimannya berada di tempat ketinggian dan tempat rendah,” jabarnya.

Mantan Sekda Kota Ternate itu mengaku, ini merupakan kewajiban dari pemerintah untuk memenuhi hal itu melalui operator perusahaan, karena perubahan nomenklatur bertujuan agar pelayanan air bersih semakin maksimal.

“Kebutuhan air bersih merupakan hal yang paling terlihat langsung karena masyarakat sering mengeluhkan soal itu, sehingga belum menjadi ukuran wajar dirayakan ulang tahun ketika masih ada yang berteriak masalah pelayanan,” katanya.

Kata dia, ini bukan masalah dinamika yang menjadi tolak ukur, tetapi bagaimana tetap fokus dalam melakukan pelayanan dengan artian belum bisa bereforia merayakan hari jadi perusahaan.

“Kalau hari ini dinyatakan bahwa air sudah terdistribusi ke semua pelanggan dengan baik, maka dalam bereforia merayakan hari jadi sudah perlu dirasakan bersama-bersama,” ucapnya.

Tauhid berkata, setiap tahun manajemen perusahaan daerah maupun modern masih sering didengungkan. Pihaknya juga menekankan agar ada upaya untuk memenuhi kebutuhan 30 persen warga yang belum mendapatkan pelayanan secara baik termasuk masyarakat Pulau Hiri.

“Terkait pelayanan air bersih tentunya warga pasti keluhkan kepada saya selaku KPM, dan persoalan itu merupakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan,” tukasnya.

Sementara itu, Plt. Dirut PAM Ake Gaale Kota Ternate, Muhammad Syafei, mengatakan sejak 21 Desember 2022, Wali Kota Ternate, M.  Tauhid Soleman selaku KPM mendapuk dirinya sebagai Plt.

Muhammad Syafei.

“Tugas utama Dirut itu merangkul semua karyawan agar bisa satu padu dalam rangka melayani masyarakat terkait pelayanan air bersih,” tutur Syafei.

Ia mengaku, ini merupakan tugas yang sangat berat, sehingga kedepannya harus siap solid sebagaimana yang diamanahkan oleh Wali Kota Ternate.

“Namun hari ini masih terdengar di lapangan ada beberapa titik yang belum maksimal, terutama di Kelurahan Tanah Tinggi Barat sampai hari ini masih menggunakan giliran. Sementara di Ternate Selatan seperti Fitu, Gambesi, Sasa dan Jambula itu masih ada keluhan bahkan bahasa yang keluar di mulut masyarakat sudah kasar,” katanya.

Sehingga itu, pihaknya melakukan diskusi dengan teknis agar pompa Fitu 1 dan Fitu puncak diuji coba gilirannya malam, sehingga memenuhi reservoir. Namun begitu, upaya juga tidak maksimal dan masih terganggu sehingga belum memuaskan masyarakat.

Pihaknya tetap mencari solusi untuk menggunakan pompa langsung, sehingga satu pekan terakhir belum ada keluhan lagi di masyarakat.

“Dengan kondisi yang ada ini, harus ada langkah-langkah jangka pendek, menengah dan panjang. Dan memang permasalahan air bersih yang kita hadapi saat ini di Kota Ternate permasalahan utama setelah dievaluasi ternyata persolan rencana induk sistem air minum (RISPAM) yang dikoordinir Dinas PUPR,” cetusnya.

Permasalahan utama juga diakibatkan masih defisit sumber air baku kurang lebih 92 liter perdetik, sehingga tidak heran kalau memang ada suara keluhan di lapangan ketika air belum berjalan dan sebagainya.

“Secara teknis memang kita defisit yang dihitung oleh konsultan. Oleh karena itu, OPD terkait, BPPW Maluku Utara dan pihak BWS mohon dukungan berkolaborasi agar mengatasi permasalah di Kota Ternate pada khususnya menyangkut pelayanan air bersih,” imbuhnya. (udi/tan)