WCF Usung Konservasi Bernilai Ekonomi dan Ekologi

Nazlatan Ukhra Kasuba

SOFIFI, NUANSA – Gugusan kepulauan Widi tak diragukan lagi bagaikan sepotong syurga di bumi Halmahera Selatan. Deretan pulau-pulau indah dan mempesona yang mampu memikat hati para pengunjungnya. Halmahera Selatan tak hanya memiliki kejayaan masa silam dengan daerah kesultanan serta salah satu dari kepulauan negeri asal rempah, tapi juga memiliki keindahan alam dan exotisme bawah lautnya yang begitu mempesona. Dengan keberadaan keindahan wilayah pesisir dan bawah laut pulau Widi maka kita seolah tengah berada pada sebuah alam yang jauh dari hiruk piikuk kebisingan kota atau kepadatan maupun kemacetan lalulintas yang membuat kita menjadi frustrasi.

Tak hanya keindahan alam daratan dengan keanekaragaman hayati flora dan fauna, panorama bawah laut serta pasir putih di bibir pantai hingga dasar laut yang menggoda setiap oraang untuk berkunjung dan melakukan aktivitas diving atau sekedar snorkeling hingga pilihan untuk menginap di pulau ini. Pulau Widi juga memiliki keunikan dan potensi lainnya yaitu budaya masyarakat serta kebaikan hati mereka untuk menerima kunjungan dari luar adalah sebuah kelebihan tersendiri sehingga membuat orang selalu berkunjung bahkan juga memilih untuk menetap dalam jangka waktu yang lumayan lama jika kawasan ini benar-benar dikelola serius secara kolaboratif antara unsur pemerintah daerah maupun masyarakat setempat dan selalu pula terbuka peluang dan segala kemungkinan untuk ruang partisipasi pihak luar untuk berkontribusi.

flayer kegiatan

Negeri ini memiliki potensi objek wisata bawah laut yang menarik untuk dikembangkan, tidak saja dibidang sejarah masyarakat lokal namun pula tak kalah menariknya adalah aspek kebuadayaannya. Dimensi kebudayaan masyarakat tempatan dijamin pula sebagai daya tarik yang tiada duanya jika adanya gelaran event yang mengangkat spirit lokalitas termasuk dalam gelaran-gelaran yang mengusung isu lingkungan hiidup atau pariwisata hijau yang beroriantasi pada kebijakan pembangunan kepariwisataan berbasis lingkungan dan komunitas kreatif ditingkat lokal.

Segmen kebaharian merupakan satu-satunya potensi unggulan pulau Widi selain dimensi lainnya. Tentunya realitas ini mesti kita kembangkan serta kita tingkatkan dalam wujud investasi pembangunan prasarana dan sarana pariwisata bahari guna meningkatkan kualitas pelayanan terhadap wisatawan baik dalam negeri maupun mancanegara. Patut dimaklumi, Indonesia merupakan negara kepulauan dengan pantai terpanjang no 2 di dunia serta luas lautan 2/3 luas daratan, demikian pula Pulau Widi yang memiliki potensi sumber daya alam dan budaya: pulau-pulau kecil, pantai, pesisir, potensi bawah air (hayati dan non hayati), budaya masyarakat pesisir dan lain-lain. Jika posisi geografis yang memiliki potensi yang berlimpah tersebut juga dapat ditopang dengan berbagai fasilias-fasilitas maritim untuk pelayaran (cruise, yacht, sailing) maka dapat dipastikan bahwa segmen kebaharian dapat diandalkan sebagai penghasil devisa negara pada tingkat nasional dan juga dapat mensejahterakan masyarakat tempatan di level lokal.

Peningkatan kualitas pelaku pembangunan pariwisata bahari tentunya dapat kita wujudkan jikalau masyarakat, pemerintah dan swasta secara sinergis terus berupaya melakukan kerjasama dibidang kebaharian melalui pengembangan jenis dan kualitas produk-produk wisata seperti: wisata selam (diving), wisata selancar (surfing), wisata mancing (game fishing), wisata layar (sailing), wisata kapal pesiar (cruising), dan lain-lain. Tentunya diperlukan pula harmonisasi dan simplifikasi berbagai perangkat peraturan yang terkait di dalam mendukung pengembangan wisata bahari serta pemberian perhatian khusus kepada pengembangan kawasan ekowisata, terutama di lokasi-lokasi yang mempunyai potensi obyek wisata alam bawah laut yang sangat besar seperti dikawasan pantai Pulau Widi tersebut.

Berkaitan dengan hal tersebut, Nazlatan Ukhra Kasuba selaku CEO Widi Coastal Festival mengungkapkan bahwa: “Tentunya hal ini akan terwujud jikalau strategi kebijakan sektor pariwisata bahari benar-benar dijadikan prioritas pembangunan kepariwisataan daerah dengan penyediaan data dan informasi kawasan dan objek wisata bahari yang memadai, mempromosikannya, menjalin kerjasama lintas sektoral terutama dalam hal perijinan, keselamatan dan keamanan dan tata ruang untuk meningkatkan daya tarik objek kawasan tersebut. Selain itu juga dilakukan pengembangan budaya lokal seperti pertunjukan seni dan industri kerajinan yang menjadi daya tarik pariwisata itu sendiri. Selain itu, mengembangkan pusat informasi, promosi dan pemasaran wisata bahari serta menyediakan berbagai paket wisata menarik lainnya secara terpadu. Termasuk mempersiapkan prasarana, sarana dan fasilitas pariwisata (dermaga, fasilitas akomodasi, dll) dengan melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan obyek wisata. Sekaligus pula meningkatkan kerjasama dan koordinasi lintas sektoral, lintas pelaku dan lintas usaha untuk mengembangkan keragaman aktivitas wisata.” Ungkap Nazla.

Lanjut Nazla bahwa: “Widi akan go Internasional melalui gelaran Widi Coastal Festival yang akan digelar pada bulan November mendatang di Pulau Widi.” Meskipun demikian ungkap Nazla bahwa: “pada akhir pekan ini, tepat hari Sabtu tanggal 23 September ini akan digelar Launching Widi Coastal Festival di Sofifi Ibu kota provinsi Maluku Utara bertajuk Eco Edu and Sustainable Tourism, A Promise For Tomorrow. Berbagai rangkaian acara yang digelar saat Launching nanti antara lain Expo UMKM, Temu Wicara Pariwisata dan Deklarasi Perlindungan Laut dan Pulau-Pulau Kecil. Lanjut Nazla, berbagai pihak yang akan turut menghadiri acara Launching tersebut antara lain: Gubernur Maluku Utara, para Bupati / Walikota, Kemenparekraf RI, Kementerian Perikanan dan Kelautan RI serta tidak ketinggalan akan dihibur oleh para musisi milenial yang hebat dan berbakat yaitu Alan Dharmawan, Fresly Nikijuluw dan Randy Husain. (red)

Exit mobile version