Daerah  

Pemkab Halmahera Barat Perpanjang Status Tanggap Darurat Gunung Ibu

Bupati James Uang saat diwawancarai wartawan. (Istimewa)

JAILOLO, NUANSA – Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat memperpanjang status tanggap darurat erupsi Gunung Ibu hingga 14 hari ke depan.

Perpanjangan masa tanggap darurat ke empat kalinya ini ditetapkan dalam rapat penanganan darurat erupsi Gunung Api Ibu, Rabu (19/6) di ruang rapat Bupati Halbar.

Rapat tersebut dihadiri Bupati James Uang, Wakil Bupati Djufri Muhamad, Dandim 1501/Ternate Kolonel Arm Adietya Yuni Nurtono, dan Kabag Ops Polres Halbar AKP Subri A, serta pimpinan OPD terkait yang tergabung dalam tim tanggap darurat Gunung Api Ibu.

Bupati mengatakan, terkait dengan aktivitas Gunung Ibu yang saat ini masih menyandang status awas atau level IV, maka masa tanggap darurat akan di perpanjang lagi hingga dua pekan ke depan.

“Dan hasil rapat evaluasi tadi berdasarkan rekomendasi dari Badan Geologi PVMBG bahwa status Gunung Ibu masih level IV, maka kita perpanjang lagi tanggap darurat hingga 14 hari ke depan,” kata James.

Menurutnya, Pemerintah Halmahera Barat tidak mau mengambil risiko memulangkan para pengungsi dengan kondisi aktivitas Gunung Ibu yang masih level IV.

“Jangan karena alasan berbagai hal, tanggap daruratnya tidak di perpanjang, kalau terjadi sesuatu yang nanti disalahkan adalah pemerintah,” ucap James.

James menambahkan, dengan perpanjangan masa tanggap darurat ini, maka pemerintah akan siap siaga untuk melayani para pengungsi yang saat ini masih berada di lokasi pengungsian. James juga menjamin kebutuhan pengungsi saat perpanjangan tanggap darurat.

“Konsekuensi di perpanjang masa tanggap darurat ini, pemerintah daerah akan tetap siaga untuk melayani pengungsi yang saat ini di lokasi pengungsian,” ujarnya.

Sebelumnya, masa tanggap darurat bencana Gunung Ibu di perpanjang selama 7 hari, dimulai tanggal 14 hingga 20 Mei. Kemudian, perpanjangan masa tanggap darurat keempat dimulai tanggal 21 Mei 2024.

Badan Geologi melalui pos Pengamatan Gunung Ibu mencatat terjadi empat kali erupsi pada Rabu (19/6) tadi.

Kolom abu erupsi Gunung Ibu pada Rabu dini hari hingga sore tadi teramati rata-rata 600 meter hingga 3.000 meter.

Erupsi pertama pada pukul 00.52 WIT, yang melontarkan abu setinggi 3.000 meter di atas puncak dengan amplitudo maksimum 28 mm durasi waktu 2 menit 16 detik.

Erupsi kedua terjadi pada pagi hari pukul 09.51 WIT dengan ketinggian kolom abu 2.000 meter, berselang satu jam terjadi erupsi susulan pada pukul 10.20 WIT.

Hingga siang hari pada pukul 13.55 WIT, Gunung Ibu kembali memuntahkan kolom abu 1.000 meter di atas puncak gunung. Pada pukul 18.01 kembali terjadi erupsi, namun kolom abu teramati hanya setinggi 600 meter di atas puncak.

Kolom abu teramati berwarna kelabu, hitam dengan intensitas sedang hingga tebal yang mengarah ke arah utara.

Aktivitas Gunung Ibu yang masih berada di level IV atau awas ini membuat satgas tanggap darurat Gunung Ibu memperpanjang masa tanggap darurat hingga 14 hari ke depan.

Ketua Satgas Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Ibu, Kolonel Arm Adietya Yuni Nurtono, mengatakan perpanjangan masa tanggap darurat selama 14 hari ini petugas dari satgas akan terus melayani para pengungsi hingga masa tanggap darurat selesai. Adapun jumlah pengungsi yang saat ini di camp pengungsian sebanyak 2.051 orang.

” Pengungsi yang berada di lima titik akan tetap dilakukan pelayanan dan dilakukan sesuai dengan status tanggap darurat yang masih berlaku saat ini,” kata Adietya. (adi/tan)