DARUBA, NUANSA – Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai mengalokasikan Rp750 juta untuk rehabilitasi Masjid Agung Baiturrahman Morotai. Anggaran tersebut bersumber dari APBD tahun 2024.
Informasi yang diterima Nuansa Media Grup (NMG), proyek multiyears pembangunan masjid itu dibangun pada tahun 2019 di massa bupati Benny Laos dengan anggaran Rp57 miliar. Meski begitu, kualitas bahan material masjid tersebut sangat diragukan karena sering mengalami kerusakan. Sebut saja, plafon masjid dan tiang kabah yang rusak itu sebelumnya telah diperbaiki. Namun, dalam tempo waktu yang sangat singkat, kerusakan kembali terjadi.
Akibat kerusakan yang terdapat di bagian profil tiang kabah masjid, plafon, dan atap yang bocor, air hujan pun merembes bagian lantai dan dinding masjid. Bahkan, di bagian sisi luar masjid terdapat empat menara lampu yang tak lagi menyala sejak Ramadan. Ada pula cat masjid yang mulai pudar dan kabel listrik yang terbengkalai di halaman masjid, sehingga masjid yang megah ini tampak tak terurus.
Bangunan masjid tersebut kembali ditenderkan oleh CV Indi Rekacipta Persada yang beralamat di Camp Kolongcucu, Kelurahan Toboleu, Kota Ternate.
Ketua Badan Takmir Masjid Baiturrahman, Hi Abdul Karim, membenarkan rencana proyek perbaikan masjid yang dianggarkan hingga Rp750 juta.
“Jadi ada tiga item rehab, pertama di Islamic Center itu perbaiki plafon yang rusak, kedua di miniatur ka’bah itu pengecatan yang sudah pudar, ketiga rehab di masjid,” jelas Karim, Kamis (17/7).
Menurutnya, progres pekerjaan proyek direhab itu sudah mencapai 70 persen. Hanya saja, saat ini terkendala dengan cuaca hujan, sehingga proses pengerjaannya sedikit terlambat.
“Jadi kalau yang di masjid itu penampalan di bagian atas masjid, rehab plafon yang bocor, dan item-item kecil lainnya itu progresnya berkisar 70 persen,” tandasnya. (ula/tan)