Opini  

Tantangan Pemuda Dalam Menghadapi Krisis Moralitas 

Oleh: Rifaldi Taihu
Pena Imam

______________________

Pemuda merupakan aset yang berharga, baik itu bagi bangsa dan negara maupun bagi agama. Mereka memiliki semangat, ide-ide, serta gagasan yang dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik bagi masyarakat. Bahkan dalam salah satu perkataan presiden pertama Indonesia Ir Soekarno “berikan aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut gunung semeru, dan berikan aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia ini”.  Maka dari itu, kita dapat memahami pemuda memiliki peran yang sangat signifikan terhadap perubahan suatu bangsa baik dalam aspek sosial, ekonomi, politik dan pendidikan. Namun secara realita ada banyak persoalan yang mejadi kendala yang menyebabkan kurangnya keterlibatan pemuda dalam kemajuan empat aspek tersebut yaitu aspek sosial, ekonomi, politik dan pendidikan. Salah satu persoalan yang dari tahun ke tahun belum terselesaikan adalah krisis moralitas.

Moralitas merupakan landasan utama dalam kemajuan suatu bangsa, sebab moralitas menentukan baik buruknya perbuatan seseorang. Krisis moralitas merupakan tantangan pemuda saat ini yang dimana perkembangan zaman yang tidak bisa dikontrol pemuda juga menjadi penyebab kemerosotan moral. Dekadensi moral yang melanda pemuda sudah terjadi dari tahun ke tahun sehingga menyebabkan kurangnya keterlibatan pemuda dalam kemajuan bangsa ini. Perkembagan zaman yang dimana kita saat ini berada di era 4.0 atau four point zero menuju 5.0 merupakan salah satu penyebab terjadinya dekadensi moralitas. Memang perkembangan zaman saat ini di era 4.0 memiliki sisi positif dalam mengakses ilmu pengetahuan dan informasi, akan tetapi di sisi lain juga memiliki sisi negatif yang tidak bisa dibendung oleh kalangan masyarakat khususnya pemuda sebagai agent of change, banyak video dan konten-konten yang kurang baik dikonsumsi oleh pemuda dan kurangnya pemikiran yang kritis terhadap informasi yang diperoleh. Ini menyebabkan tergesernya nilai-nilai budaya dan agama, sebab kebanyakan pemuda teredukasi terhadap apa yang dikonsumsinya.

Pemuda tidak boleh mengesampingkan atau mengabaikan terhadap persoalan tantangan krisis moralitas ini, sebab pemuda adalah ujung tombak suatu bangsa dan negara serta agama dimana pemuda harus merespons terkait persoalan yang melanda bangsa dan negara ini.

Krisis moralitas di kalangan pemuda menjadi salah satu tantangan besar yang dihadapi bangsa saat ini. Pemuda sebagai aset berharga dan ujung tombak perubahan memiliki peran signifikan dalam kemajuan aspek sosial, ekonomi, politik, dan pendidikan. Namun, krisis moralitas yang melanda dari tahun ke tahun telah menyebabkan keterlibatan pemuda dalam memajukan bangsa menjadi kurang optimal. Moralitas merupakan landasan utama yang menentukan baik buruknya perilaku seorang pemuda menjadi fondasi kemajuan suatu bangsa. Sayangnya, perkembangan zaman, khususnya di era 4.0 menuju 5.0, telah memberikan dampak negatif terhadap moralitas generasi muda.

Bagimana sikap pemuda dalam menghadapi tantangan krisis moralitas?. Sebenarnya dalam menghadapi krisis moralitas merupakan tangung jawab semua pihak, yang bagaimana bekerja sama untuk menghadapinya. Pendidikan moral merupakan sarana yang paling penting dalam menghadapi tantangan krisis moralitas. Oleh karena itu, semua pihak bertanggung jawab terhadap bagaimana menjalankan pendidikan moralitas, baik itu pendidikan formal maupun nonformal yang mengedepankan nilai-nilai agama dan budaya. Jauhnya individu terhadap agama juga salah satu sebab terjadinya krisis moralitas, karena agama merupakan landasan utama seseorang untuk menjaga moralnya.

Agama adalah landasan utama untuk menjaga moral dan perilaku seseorang. Oleh karena itu, membangun kesadaran akan pentingnya nilai-nilai agama dan budaya harus menjadi prioritas utama. Pemuda juga harus menyadari peran mereka sebagai agen perubahan dan aktif merespons tantangan ini dengan meningkatkan pendidikan moralitas, mengembangkan pemikiran kritis, dan memanfaatkan teknologi secara bijak.

Dalam menghadapi krisis moralitas, kolaborasi antara semua elemen masyarakat menjadi kunci. Jika setiap pihak menjalankan perannya dengan baik, krisis ini dapat diatasi, dan pemuda dapat kembali menjadi pilar utama yang memajukan bangsa di berbagai aspek kehidupan. (*)

Exit mobile version