google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Kolaborasi Tanam Pohon Balsa di Halmahera Utara

TOBELO, NUANSA – Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melaksanakan penanaman perdana. Penanaman tersebut bekerja sama dengan Kelompok Tani Guraino, PT Gwenelda Prima Utama dan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia ( HKTI) Halmahera Utara, bertempat di lokasi hutan kota belakang rumah Dinas Bupati Halmahera Utara Desa Gamsungi, Kecamatan Tobelo, Senin (25/8).

Kepala Cabang PT Gwenelda Prima Utama, Dwi Agus Mitrawan, menyampaikan bahwa pada hari ini dilaksanakan penanaman perdana pohon balsa sebagai tonggak awal program budidaya pohon balsa.

google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0

“Bagi kami, kegiatan ini bukan hanya sekadar seremoni penanaman pohon. Ini adalah wujud nyata komitmen PT Gwenelda Prima Utama untuk menjaga kelestarian lingkungan, sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat di Kabupaten Halmahera Utara.

Dwi menjelaskan, pohon balsa dikenal sebagai komoditas yang bernilai ekonomi tinggi, cepat tumbuh, dan ramah lingkungan. Melalui program budidaya ini diharapkan manfaatnya dapat dirasakan secara luas mulai dari penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan petani, hingga mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan.

Sementara itu, Bupati Halmahera Utara, Piet Hein Babua, menuturkan bahwa pihaknya ingin menanamnya dengan target 10 hektare. Ini juga merupakan hutan kota dan taman kota yang nanti panennya akan digunakan dengan baik.

“Walaupun ini adalah inisiatif dari kelompok tani GuraIno Desa Gura, tapi kami sebagai pemerintah daerah akan mendukung karena sangat bermanfaat sekali untuk masyarakat Halmahera Utara,” ujar Piet.

Bupati mengimbau masyarakat Halmahera Utara yang mempunyai lahan kosong untuk pergunakan menanam pohon yang ada manfaatnya seperti pohon balsa ini.

Kepala DLH Halmahera Utara, Yudhihart Noya mengucapkan terima kasih kepada Bupati Halmahera Utara atas penyerahan pohon Balsa kepada kelompok tani untuk ditanam di lokasi belakang rumah dinas bupati.

“Ini sangat bermanfaat untuk menjadi hutan kota yang mempunyai nilai ekonomis, dan juga menjadi persyaratan sebagai penilaian Kalpataru tahun 2025,” ujar Yudhihart. (fnc/tan)

google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0
Exit mobile version