TERNATE, NUANSA – Proses penulisan dan penerbitan Buku Sultan Baabullah kini memasuki tahap pemantapan. Pertemuan antara tim penulisan dari pusat yang dipimpin oleh Prof Susanto Zuhdi bersama timnya Dr Fatia dengan tim pendamping daerah serta perwakilan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kota Ternate, digelar untuk menyempurnakan naskah akhir sekaligus menentukan jadwal peluncuran buku.
Dalam pertemuan yang berlangsung di SS Resto pada Kamis (9/10) juga menghadirkan sejumlah akademisi dan sejarawan yang tergabung dalam tim penulis, di antaranya Dr Saiful Bahri Ruray dan Irfan Ahmad.
Pertemuan ini membahas sejumlah hal penting, mulai dari pemantapan judul utama, penyelarasan konten historis berdasarkan hasil riset lapangan, hingga rencana pelaksanaan bedah buku yang dijadwalkan akan digelar di Kota Ternate dalam waktu dekat.
Kepala Dispersip Kota Ternate, Safia M Nur, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Prof Susanto Zuhdi dan tim pusat atas dedikasinya dalam penulisan sejarah Sultan Baabullah.
“Kami berterima kasih kepada Pak Prof Susanto dan tim yang di tengah kesibukannya masih meluangkan waktu untuk membimbing dan menyempurnakan penulisan buku ini. Kehadiran beliau di Maluku Utara menjadi kesempatan berharga bagi kami untuk memperkaya dan mematangkan naskah sejarah yang penting bagi daerah,” ujar Safia.
Ia menambahkan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan akan terus memberikan dukungan terhadap proses penyusunan hingga penerbitan buku ini sebagai bagian dari upaya pelestarian sejarah dan penguatan literasi lokal.
Sementara itu, Prof Susanto menjelaskan bahwa buku tersebut tidak hanya merekam jejak perjuangan Sultan Baabullah sebagai tokoh penting dalam sejarah Nusantara, tetapi juga menjadi rujukan ilmiah tentang diplomasi dan toleransi dalam kepemimpinan lokal.
“Sultan Baabullah bukan hanya pahlawan Maluku Utara, tapi juga simbol diplomasi dan toleransi dunia maritim Nusantara. Karena itu, buku ini harus disusun dengan ketelitian akademik dan semangat pengabdian,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Prof Susanto secara simbolik menyerahkan naskah buku kepada Dr Saiful Bahri Ruray sebagai editor untuk proses penyuntingan akhir.
“Kami serahkan naskah ini kepada Pak Saiful dan teman-teman penulis di daerah untuk disunting sebelum dicetak,” tandasnya. (tan)