google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Komitmen Harita Nickel Jaga Ekosistem Pulau Obi Melalui Reklamasi Berbasis Konservasi

Supervisor Reklamasi dan Nursery Harita Nickel, Hesta Arsara, menjadi pembicara saat kunjungan tamu ke site Harita Nickel.

NUANSA, LABUHA – Harita Nickel kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup di wilayah operasionalnya, khususnya di Pulau Obi, Halmahera Selatan. Melalui implementasi program reklamasi yang ketat, perusahaan berupaya menyeimbangkan aktivitas pertambangan dengan tanggung jawab konservasi, memastikan dampak lingkungan dapat dikelola dan kualitas ekosistem ditingkatkan dalam jangka panjang.

Komitmen ini diwujudkan melalui serangkaian langkah nyata, meliputi pemantauan ekosistem berkelanjutan, penguatan program pembibitan tanaman lokal, dan edukasi internal yang masif di seluruh lini operasional.

google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Mine Plan Engineer (MPE) Superintendent Harita Nickel, Dicki Setiawan, menjelaskan bahwa perusahaan mengelola dua Izin Usaha Pertambangan (IUP), yakni PT Trimegah Persada dan PT Gane Permai Sentosa. Kedua IUP tersebut mencakup total area operasional seluas kurang lebih 5.500 hektare. Seluruh kegiatan penambangan diwajibkan untuk diimbangi dengan program reklamasi, sesuai amanat regulasi lingkungan hidup yang berlaku di Indonesia.

Menurut Dicki, reklamasi melampaui sekadar menanam pohon. Ini adalah proses komprehensif yang memastikan setiap aktivitas berlangsung dengan memperhatikan kaidah konservasi lingkungan.

“Reklamasi adalah kewajiban sekaligus tanggung jawab moral kami kepada lingkungan dan masyarakat. Setelah aktivitas penambangan dijalankan, pemulihan area harus dilakukan secara terencana dan berkelanjutan,” tandas Dicki, Rabu (19/11) di Anjungan Himalaya Harita Nickel.

Sebagai pilar utama rehabilitasi lahan, Harita Nickel memperkuat program pembibitan tanaman. Ribuan bibit pohon lokal dibudidayakan di pusat persemaian (nursery) perusahaan. Pemilihan jenis tanaman dilakukan secara cermat, didasarkan pada kesesuaian dengan ekosistem asli Pulau Obi, kemampuan tanaman memperbaiki struktur tanah, serta kontribusinya pada peningkatan keanekaragaman hayati atau biodiversitas.

Sementara itu, Supervisor Reklamasi dan Nursery Harita Nickel, Hesta Arsara, mengatakan bahwa selain fokus pada pembibitan, perusahaan juga melakukan pemantauan ekosistem secara berkala dan terperinci. Pemantauan ini meliputi kualitas air, tanah, udara, serta populasi flora dan fauna di sekitar wilayah operasi.

“Upaya ini bertujuan memastikan tidak terjadi penurunan kualitas lingkungan dan memungkinkan langkah mitigasi risiko dilakukan dengan cepat dan tepat sasaran,” jelas Hesta di Loji Central Nursery Harita Nickel.

Ia menambahkan, keberhasilan program konservasi juga ditopang oleh kesadaran dari internal perusahaan. Hesta menekankan bahwa edukasi internal adalah kunci. Setiap karyawan Harita Nickel dibekali pemahaman mengenai pentingnya menjaga lingkungan hidup.

“Personel di lapangan harus memahami bahwa setiap langkah kecil memiliki dampak besar bagi lingkungan. Karena itu, edukasi rutin diberikan agar budaya peduli lingkungan tumbuh kuat dalam tubuh perusahaan, dari pekerja lapangan hingga manajemen,” jelasnya.

Lebih jauh, Harita Nickel secara aktif mendorong kolaborasi dengan pemerintah daerah, lembaga penelitian, dan masyarakat setempat. Inisiatif ini mencakup sosialisasi pelestarian hutan, rehabilitasi pesisir, hingga perlindungan satwa endemik, memastikan program berjalan selaras dengan kebutuhan dan kearifan lokal.

Dengan visi keberlanjutan yang terus ditegaskan, Harita Nickel bertekad memastikan Pulau Obi tetap hijau, sehat, dan produktif bagi generasi masa depan.

“Kami ingin memastikan bahwa Pulau Obi tetap hijau, sehat, dan produktif bagi generasi masa depan. Pertambangan harus berjalan seiring dengan konservasi,” pungkas Hesta. (ano/red)

google.com, pub-1253583969328381, DIRECT, f08c47fec0942fa0
Exit mobile version