TERNATE, NUANSA – PT BPRS Bahari Berkesan Kota Ternate menyerahkan kartu BPJS Ketenagakerjaan kepada 33 pelaku usaha, petugas parkir, keamanan, dan petugas kebersihan di kawasan UMKM area parkir Masjid Raya Al-Munawwar, Selasa (25/11). Penyerahan ini merupakan tahap pertama dari total 40 pelaku usaha yang menjadi sasaran program.
Direktur Utama BPRS Bahari Berkesan, Risdan Harly, mengatakan pembiayaan premi BPJS Ketenagakerjaan tersebut berasal dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) tahun 2024. Program ini disiapkan untuk memberikan perlindungan jaminan kecelakaan kerja dan kematian bagi para pelaku usaha di sekitar kawasan masjid.
“Sesuai amanah Permendagri Nomor 21 Tahun 2024, BUMD tidak hanya memberi dividen kepada daerah, tetapi juga wajib menjalankan tanggung jawab sosial. Untuk itu, kami menanggung premi peserta selama tiga tahun,” ujarnya.
Menurut Risdan, skema tiga tahun dipilih karena setelah periode tersebut, peserta berhak memperoleh manfaat tambahan berupa beasiswa pendidikan bagi dua anak jika peserta mengalami risiko kematian. Pada tahun keempat, para pelaku usaha diharapkan sudah mampu membayar iuran secara mandiri, sementara CSR akan dialokasikan kepada kelompok pelaku usaha lain.
Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Kota Ternate, I Wayan Alit Mahendra Putra A.N, mengapresiasi langkah BPRS Bahari Berkesan dan menyebutnya sebagai bentuk nyata peningkatan kesejahteraan pekerja rentan. Ia menyebut Ternate telah melindungi sekitar 8.000 pekerja rentan melalui BPJS.
“Risiko tidak menunggu tiga tahun. Sepanjang 2025, BPJS Ketenagakerjaan di Ternate telah menangani 2.774 kasus dengan total santunan mencapai Rp24 miliar. Perlindungan ini penting bukan hanya bagi pekerja, tapi juga bagi keluarga mereka,” jelasnya.
Komisaris Utama BPRS Bahari Berkesan yang juga Sekda Kota Ternate, Rizal Marsaoly, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk kepatuhan BUMD terhadap regulasi sekaligus komitmen untuk mengembalikan manfaat kepada masyarakat.
“Ini bukan sekadar bantuan, tapi jaminan masa depan bagi pelaku usaha dan anak-anak mereka. Setelah tiga tahun, kami berharap peserta dapat melanjutkan iuran secara mandiri,” ujar Rizal.
Penyerahan kartu dilakukan secara simbolis dan ditargetkan menjadi motivasi bagi pelaku usaha lain di kawasan tersebut untuk mengikuti program jaminan sosial ketenagakerjaan. (udi/tan)
