TERNATE, NUANSA – Kepala Basarnas Kota Ternate, Fathur Rahman membantah tudingan bahwa pihaknya lambat menerjunkan personel ke lokasi pencarian orang hilang terseret ombak di Desa Bilifitu, Kecamatan Patani Utara, Kabupaten Halmahera Tengah, pada 10 Januari lalu.
Pasalnya, belum lama ini Basarnas Ternate dicecar sebuah akun Facebook bernama Ahmad Kamaluddin, yang secara ambigu menyebutkan bahwa Pimpinan Basarnas Ternate lambat menangani laporan tenggelamnya warga Desa Bilifitu Patani Utara.
“Warga yang telah melakukan pencarian 1x 24 jam pun tanpa Basarnas ada dalam pencarian tersebut, sedangkan laporan orang hilang sudah masuk pada saat kejadian terjadi dan ini harus bisa menjadi keseriusan dalam menjadi amanah sebagai pimpinan dalam kemanusiaan,” tulis Ahmad Kamaluddin di akun Facebooknya.
Menanggapi hal itu, Kepala Basarnas Ternate, Fathur Rahman menegaskan bahwa pihaknya baru menerima laporan orang hilang dari warga pada 11 Januari 2023 pukul 10.30 WIT, sementara waktu kejadian orang hilang terjadi pada 10 Januari 2023 pukul 15.00 WIT. Sehingga itu, Basarnas Ternate baru melakukan pencarian korban yang terseret ombak di Patani Utara, Halmahera Tengah itu.
Artinya, Basarnas Ternate baru menerima informasi 1 hari setelah peristiwa orang hilang tersebut. Belum lagi jarak tempuh dari Kota Ternate ke lokasi kejadian di Desa Bilifitu, Patani Utara memakan waktu 10 jam perjalanan. Selain itu, tidak adanya Kantor Perwakilan Basarnas Ternate di Kabupaten Halmahera Tengah menjadi hambatan Basarnas dalam mengcover informasi dari tempat kejadian.
“Dapat disampaikan bahwa perwakilan Basarnas tidak ada di daerah Halmahera Tengah, sedangkan jarak dari kantor Pencarian dan Pertolongan Ternate ke lokasi membutuhkan waktu yang cukup lama kurang lebih 10 jam ke lokasi tempat kejadian, sedangkan kantor Pencarian dan Pertolongan Ternate telah berkoordinasi dengan masyarakat dan aparat setempat untuk membantu pencarian dan pertolongan,” kata Fathur, Jumat (13/1).
Sembari menambahkan, bahwa saat ini tim SAR masih terus melakukan pencarian terhadap korban yang diduga terseret ombak tersebut. Diketahui, korban atas nama Nurma Ahad (59 tahun) ini memancing di bibir pantai sekitar Desa Bilifitu. Wanita paruh baya ini dilaporkan hilang lantaran tak kunjung kembali ke rumah saat memancing. Korban kemudian dilaporkan hilang oleh warga lantaran diduga terseret ombak. (tan)