DARUBA, NUANSA – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Pulau Morotai mengungkapkan penanganan kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan dan anak merupakan kasus yang paling banyak ditangani pada 2025. Kasus kekerasan yang paling banyak ditangani itu didominasi anak di bawah umur.
Kepala Kejari Morotai, Indra Nuatan, mengatakan kasus pelecehan seksual menjadi kasus yang paling banyak ditangani oleh pihak kejaksaan jika dibandingkan dengan sejumlah kasus lainnya. Meski begitu, Indra tak merinci secara jelas berapa kasus asusila yang sedang dalam proses penanganan itu.
“Kalau dibandingkan dengan kasus lain itu bisa tiga banding satu,” ujar Indra kepada Nuansa Media Grup (NMG), Selasa (20/5).
Menurutnya, pihak kejaksaan mempunyai program ‘Jaksa masuk sekolah’ dengan memberikan edukasi terhadap para pelajar.
“Jaksa masuk sekolah ini materinya tentang narkotika, barang-barang terlarang, kemudian juga yang paling marak terjadi di sini yaitu tindak pidana asusila yang korbannya anak di bawah umur,” jelasnya.
“Makanya saat Jaksa masuk sekolah itu saya minta kepada anggota saya kalau bisa diundang juga tokoh agama di masyarakat itu biar dapat bersosialisasi. Yang sering masuk perkara di tempat ini ya itu semua, saya juga pusing karena korbannya anak di bawah umur semua,” pungkasnya. (ula/tan)