Opini  

Pentingnya Memahami Pesan; Suatu Kajian Psikologi Pesan dalam Komunikasi      

Oleh: M Risal Hastami

Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam UMMU

_________________________

DALAM komunikasi, aspek psikologi memegang peranan dalam menghasilkan komunikasi yang efektif. Psikologi yang pada hakekatnya merupakan ilmu tentang jiwa dan perilaku manusia, menjadi landasan penting dalam menentukan atau merancang suatu pesan; mengenal komunikan, mengetahui seluk beluk komunikasi yang efektif, kemampuan mengelola emosi, serta kemampuan memahami respons audiens, kesemuanya merupakan aspek yang penting dalam penyampaian pesan. Psikologi pesan merupakan salah satu konsep terpenting dalam psikologi komunikasi, selain psikologi komunikator dan komunikan. Psikologi pesan dapat diartikan juga sebagai muatan psikologi yang terkandung dalam pesan komunikasi.

Umumnya pesan yang disampaikan seorang komunikator (pengirim pesan) kepada seorang komunikan (penerima pesan) berbentuk verbal atau linguistik dan nonverbal (nonlinguistik). Adapun pesan linguistik merupakan bentuk pesan yang disampaikan melalui bahasa, sedangkan non linguistik atau nonverbal merupakan penyampaian pesan melalui ekspresi, gesture atau gerakan tubuh, kode-kode tertentu yang diyakini komunikator dapat dipahami oleh seorang komunikan. Kedua jenis pesan tersebut memiliki karakter dan psikologi tersendiri sesuai tujuan pesan. Sebuah bahasa yang disampaikan dengan tepat dalam suatu komunikasi, dapat mengubah cara berpikir seseorang, mengendalikan pikiran dan tindakan orang lain serta dapat mengubah pendapat dan keyakinan seseorang. Jika komunikator dan komunikan dapat memahami bahwa pesan merupakan produk utama komunikasi, maka sudah pasti pemilihan bahasa, intonasi, atau kode yang digunakan akan dipertimbangkan sehingga tujuan komunikasi dapat tercapai.

Baik komunikator maupun komunikan akan melakukan empat tindakan berurutan dalam peristiwa komunikasi yakni; membentuk, menyampaikan, menerima dan mengolah pesan. Membentuk pesan dapat diartikan menciptakan suatu ide atau gagasan. Pesan yang telah terbentuk ini kemudian disampaikan komunikator kepada orang lain atau komunikan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pesan yang diterima komunikan akan diolah melalui sistem syaraf dan diinterpretasikan. Hasil interpretasi ini dapat menimbulkan reaksi atau tanggapan. Satu hal yang sering terjadi dalam komunikasi adalah perbedaan persepsi dalam menginterpretasi makna antara komunikator dan komunikan. Seringkali makna yang diberikan itu sangat jelas dan mudah dipahami, namun terkadang makna yang terkandung sulit dipahami. Oleh karenanya ada beberapa faktor yang harus dipahami yakni hakekat bahasa karena terkait dengan bentuk pesan verbal dan verbal atau biasa disebut paralinguistik dan ekstralinguistik. Sifat bahasa yang arbitrer juga seringkali mempengaruhi pemaknaan. Oleh karenanya sangat penting untuk memahami bahasa. Terdapat dua cara untuk mendefinisikan bahasa sebagaimana yang dikutip dalam (Nugraha,2014) yakni ; 1) definisi fungsional, yakni melihat bahasa dari segi fungsinya, sehingga bahasa diartikan sebagai alat atau sarana yang dimiliki bersama untuk mengungkapkan gagasan; 2) definisi formal menyatakan bahasa sebagai semua kalimat yang terbayangkan yang dibuat menurut aturan tata bahasa. Dengan memahami aturan dan hakekat bahasa sebagai alat komunikasi, maka biasanya pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami oleh komunikan. Jika muatan pesan dapat terpenuhi sebagaimana yang dimaksud komunikator atau sederhananya dapat dikatakan bahwa interpretasi atau pemaknaan akan muatan pesan sama pada persepsi komunikator dan komunikan, maka dapat dikatakan bahwa komunikasi tersebut efektif.

Teori Pesan Menurut Katherine Miller

Katherine Miller berpendapat bahwa pesan adalah strategi yang digunakan oleh pengirim untuk mencapai efek perilaku pada penerima. Dalam konteks ini, kognisi, rencana, dan orientasi pengirim serta kognisi, inferensi, dan motivasi penerima menjadi faktor penting dalam memahami hubungan antara pengirim, pesan, dan respons perilaku penerima.

Psikologi pesan dalam perspektif komunikasi Islam, mencakup beberapa hal: yakni 1) memahami audiens; pentingnya memahami karakteristik , keinginan atau kebutuhan dan kondisi psikologi audiens yang menjadi target pesan dalam suatu dakwah. 2) pemilihan bahasa yang tepat; diksi yang tepat, intonasi suara serta gaya penyampaian pesan harus disesuaikan dengan tingkat pemahaman dan konteks budaya audiens. 3) memperhatikan umpan balik; ini membantu komunikator untuk mengevaluasi efektivitas pesan dan segera melakukan perbaikan setiap kesalahan.

Demikianlah pentingnya memahami psikologi pesan, dalam setiap peristiwa komunikasi agar tujuan komunikasi dapat tercapai. Tentu saja dengan landasan saling menghormati latar budaya dan sosial masing-masing individu. Karena pada dasarnya komunikasi baik verbal maupun nonverbal yang dilakukan, dipengaruhi oleh latar budaya dan sosial. (*)

Exit mobile version